.png)
Jakarta -
Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani menyinari penampilan tinggi dari suatu motor angsa sport yang di sana disebut kapcai. Kecepatan motor seumpama Suzuki Satria melampaui batas kecepatan maksimal di jalan raya. Karenanya, kepolisian Malaysia mengusulkan untuk melarang penggunaan motor kapcai semacam Suzuki Satria di jalan raya.
Dia mengatakan, adanya pelanggaran batas kecepatan menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya angka kecelakaan di jalan raya. Dalam sebuah foto yang beredar di internet, kecepatan Suzuki Satria tembus 177 km/jam.
"Ini (pelanggaran kecepatan) salah satu penyumbang tingginya angka kecelakaan dan final hidup di kelompok pengendara sepeda motor dan (acara)," katanya dikutip Free Malaysia Today.
Dia juga menyarankan biar motor belibis berkapasitas tinggi yang dikendarai melebihi batas kecepatan wajib dihentikan berada di jalan. Dia juga menyarankan penjualan motor itu dilarang.
 Suzuki Raider R150 Fi Foto: Pool (FreeMalaysiaToday) |
Usulan Acryl Sani ini yakni tindak lanjut dari pemberitaan beberapa portal info otomotif setempat yang menyiarkan demam gosip penggemar otomotif kepada motor tersebut.
Hal itu menyusul tersebarnya video model modern Suzuki Raider R150 Fi atau kembaran Suzuki Satria yang juga diketahui di kelompok penggemar motor dengan ungkapan 'Si Belang' yang meraih kecepatan 177 km/jam. Tapi bukan di jalan raya, kecepatan 177 km/jam itu diraih di atas mesin dyno.
"Kendaraan (kapcai) menyerupai ini mesti dilarang di Malaysia (alasannya) tidak ada relevansi kecepatan 177 km/jam di jalan raya sedangkan batas kecepatan maksimum 110 km/jam (di jalan raya)," kata Acryl Sani.
Melalui pengujian di atas mesin dyno sampai kecepatan 177 km/jam, tak menutup kemungkinan motor Suzuki Satria ini mampu dipacu hingga 150-160 km/jam di jalan raya. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan kecelakaan kemudian lintas yang fatal.
Simak Video "Inspirasi Modifikasi buat Mudik! Suzuki XL7 Kaprikornus Camper Van"
[Gambas:Video 20detik]
