
Jakarta -
Saya masih ingat betul, 18-20 tahun yang lalu, kehendak aku dan sobat-teman aku terbatas pada profesi 'umum'. Jadi dokter, guru, atau pilot. Beranjak sampaumur, lulus kuliah dan magang, saya justru masuk ke industri yang tidak pernah saya bayangkan. Menjadi seorang jurnalis di media online, yang zaman dahulu mungkin belum pernah masuk daftar hasrat seseorang.
Begitu juga ketika saya bertanya kepada kedua ponakan saya perihal hasrat mereka, sudah beda dengan era saya. Adiknya menjawab ingin menjadi versi, namun si kakak menjawab ingin menjadi seorang content creator.
"Ashiap!" katanya, yang bikin aku eksklusif tersenyum lebar. Oh, ingin menyerupai Atta Halilintar rupanya.
Tidak ibarat saya yang dahulu cukup bermain dan berkarya melalui ukiran pena tangan (selembarannya kemudian aku bagikan untuk orang lain baca), keponakan aku telah mulai minta gadget. Ia mulai bikin komik, mengunggah video ke YouTube hingga mendapatkan ratusan subscribers. Saya pun mendukung dengan menampilkan jalan masuk internet dan gadget yang memuat kreativitasnya.
Generasi muda memang sarat dengan ide. Bahkan mereka mampu bikin peluang lebih permulaan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Keponakan aku gres satu dari 75,49 juta jiwa Gen Z dan milenial di Indonesia, itu memiliki arti masih aneka macam kesempatangenerasi berbakat yang mampu dimiliki Indonesia bila bisa dibimbing serta didukung berbagai pihak. Faktanya, peluangnya pun terbuka lebar. Indonesia masih membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ini berdasarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Djoko Tata Ibrahim Deputy CEO Smartfren memberikan hal senada. Kepada saya, beliau optimis bahwa industri inovatif akan sangat didorong dan bahkan dikuasai oleh belum sampaumur muda.
"Konten bukan hanya selaku akomodasi berekspresi, bahkan mampu menjadi sandaran mendatangkan finansial yang lumayan bagi mereka. Akan banyak musisi gres yang lahir dari platform-platform ibarat YouTube dan Tiktok," ucap Djoko lewat pesan singkat, Selasa (31/5/2022).
Ia menyertakan gamers yang awalnya cuma permainan hiburan, berbuah menjadi ajang unjuk kesanggupan hingga ke level kondang diseluruh dunia lewat esports. Di sini, Smartfren selaku salah satu operator besar menjajal hadir secara konsisten lewat jaringan 100% 4G selaku enabler untuk mengembangkan industri inovatif di Indonesia.
Sadar dengan peluanganak muda Indonesia, Djoko memberikan bahwa pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan anak muda untuk berkarya. Salah satunya dengan memperlihatkan opsi paket internet yang beraneka ragam dan terjangkau. Paket harian, mingguan, sampai bulanan seluruhnya tersedia dengan variasi harga.
"Semua paket Unlimited ini mampu dipakai membuka aplikasi apapun selama 24 jam di semua aplikasi, dan ini yang paling penting buat anak muda, alasannya merupakan mereka ingin internet yang dapat mendukung kreativitasnya tanpa dibatasi dari sisi waktu atau pun opsi aplikasinya," sambungnya.
Lebih lanjut, Djoko percaya kehadiran suatu layanan harus menjadi solusi bagi penggunanya. Meski anak muda punya hambatan dalam duduk kasus finansial atau kelengkapan alat untuk menjadi profesional content creator, Djoko berpendapat segala kekurangan itu mesti didobrak.
Untuk memberi ajaran anak muda, Smartfren juga mengaku akan terus memberi pemikiran anak muda dengan melaksanakan kolaborasi. Kolaborasi ini dijalin dengan berbagai pihak mulai influencer hingga ke sinetron 'Dari Jendela Sekolah Menengah Pertama'.
"Tahun ini Smartfren masih konsisten berkolaborasi dengan UN1TY dan konten-konten kreator besar lainnya ibarat Keanu Angelo untuk memperkenalkan layanan internet terbaik dari Smartfren yang sangat friendly untuk para anak muda dalam membantu mereka untuk open unlimited possibilities," tandasnya.
Simak Video "Rahasia 'S3 Marketing' di Media Sosial"
[Gambas:Video 20detik]